Cara Memilih MLM Yang Tepat

Setelah membahas apakah MLM itu baik atau buruk pada artikel tentang Skema Bonus Yang Fair pada MLM, maka artikel lanjutannya adalah bagaimana cara memilih MLM Yang Tepat Bagi Kita.

Berdasarkan artikel sebelumnya, maka kita simpulkan bahwa MLM merupakan cara pemasaran yang pada dasarnya baik. Untuk meminimalisir kadar money game karena unsur ‘member get member’ nya, maka penekanan utama tetap pada keunggulan produk dibanding potensi bonus yang diperoleh serta dukungan sistem yang fair bagi upline maupun downlinenya. Porsi keuntungan dan bonus dari penjualan riil harus lebih besar dibanding porsi bonus jaringan.

Selanjutnya menentukan MLM mana yang akan kita pilih dari sekian banyak perusahaan MLM dengan berbagai produknya.

Langsung aja ya :

1. Legalitas
Seperti halnya bisnis dan investasi lain yang memerlukan ijin otoritas terkait, maka perusahaan MLM juga harus memiliki SIUP-L dan terdaftar sebagai anggota APLI.

2. Produk
Karena MLM adalah ‘penjualan’, maka yang paling penting adalah melihat produknya, apapun skema bonus yang digunakannya. Prioritas utama adalah pada produk yang ‘cocok’ bagi kamu yang nantinya akan menjadi member. Karena kategori member ada dua yaitu bisa sebagai distributor maupun end-user nya. Jadi biar ‘passion’nya dapat kamu harus menempatkan diri dulu sebagai end-user.

Andaikata sebagai end-user, produk itu tidak ‘cocok’ bagi kamu, maka coba liat apakah produk tersebut dibutuhkan oleh orang lain (baca: orang banyak) dengan alasan yang berbeda. Jika memenuhi, maka kamu boleh mencoba menjadi distributornya.

Khusus untuk yang Muslim Muslimah, kalau berupa produk makanan, minuman, dsj, selain dari BPOM, jangan lupa cek sertifikasi halal nya ya..

3. Sistem
Apakah sistemnya relatif mudah dan adil bagi kamu dan perusahaannya. Sistemnya meliputi biaya keanggotaan, masa berlaku, bonus-bonus, syarat-syarat umum dan khusus, (singkatnya, hak dan kewajiban)

4. Harga
Poin yang satu ini memang penting ‘diperhatikan’ dalam segala hal ya :). Sebaiknya harga bersaing dengan produk sejenis di pasar bebas (misal: dlm skala 1-10, harga sekitar 8-12).

5. Nilai Tambah
Adakah nilai tambah selain dari produk utama dan bonus-bonus terkait produk yang diberikannya? Nilai tambah bisa berbagai macam, termasuk hal di luar produk. Untuk jadi ‘pembeda’ bagi yang bukan member.

Contoh: jika produk sejenis (misal: aplikasi –‘tertentu’) bisa diperoleh dengan murah, mudah, apalagi gratis di pasar bebas, maka perusahaan MLM bisa memberikan nilai tambah dengan memberikan dukungan keamanan dan maintenance berkelanjutan dan (tentunya) gratis.

6. Testimoni
Hal ini tetap harus dipertimbangkan ya.. tapi keputusan tetap pada kamu yang akan menjalaninya.

Ada yang mau menambahkan? Silakan

Tagged: ,

Leave a comment