Organisasi Ulang Untuk Harmonisasi Portofolio

Organisasi Ulang Portofolio Untuk harmonisasi

Karena masa depan adalah misteri yang juga berarti ketidakpastian, maka salah satu ikhtiar yang dapat membantu  memecahkannya adalah investasi.

Agar ritme ketidakpastian ini dapat lebih terbaca dan terukur maka diperlukan jeda untuk menata ulang portofolio investasi kita sehingga tetap sesuai dengan kondisi kita yang juga tidak lepas dari ‘perubahan’.

Tujuan kita menata portofolio investasi tentu adalah karena ingin mendapatkan komposisi yang tepat sehingga harmonisasi antara komponen pendapatan dan pengeluaran tetap terjaga.

Organisasinya bisa kita awali dengan pendataan komponen pengeluaran yang bersifat penting dan rutin. Maka setelah itu akan lebih mudah mencari dan membuat ‘neraca’ penyeimbangnya. Pilih instrumen investasi yang sifatnya kurang lebih ‘seirama’ untuk sifat ‘penting dan rutin’ tersebut.

Organ berikut adalah yang bersifat emergensi. Pilih instrumen investasi yang memiliki sifat lindung nilai atau proteksi yang likuid. Penting: harus likuid, maka salah satu syaratnya adalah instrumen tsb harus yang fleksibel (baca: kendalinya di tangan investor).

Kata kunci lainnya adalah jangka pendek–untuk memudahkan review berkala–dan modal pokoknya tetap aman. Untuk organ ini, sebaiknya bukan bertujuan melipatgandakan (andaikata hasilnya melebihi target yah tentu lebih baik lagi). Jadi instrumen-instrumennya bukan yang bersifat high risk.

Organ lainnya bisa berbeda tergantung ‘tujuan hidup’ masing-masing :). Ada yang profilnya suka aset riil, trus ada yang hobinya mungkin adalah kebutuhannya, tinggal disesuaikan sifatnya. Fungsinya melipatgandakan hasil. Silakan bereksperimen masing-masing.

Kalau dalam perjodohan kadang yang sifatnya bertentanganlah yang justru menarik, maka dalam berinvestasi agar tercipta harmonisasi, yang dibutuhkan adalah kombinasi senada seirama :)?.

Jadi organ-organ tsb antara lain yang harus ada dalam portofolio investasi kita. Dan setiap organ bisa lebih dari satu instrumen investasi.

Oh ya penulis kan bukan siapa-siapa, bukan perencana keuangan legal, tapi koq nekad sih nulis-nulis tentang investasi, bisnis, dsj nya???

Dijawab ya, tulisan-tulisan di blog ini berdasarkan pengalaman yang sering org istilahkan praktisi, baik praktisinya adalah diri sendiri maupun dari praktisi terpercaya. Trus dirangkumlah jadi artikel-artikel blog ini. Itu yang pertama.

Jawaban yang kedua adalah karena anjuran, saran dan tantangan yang sering kita dengar untuk menuliskan atau sharing pengalaman baik yang mungkin sesuai disiplin ilmu maupun yang sangat bertentangan, yah semacam kontroversi hati he3.

Ada yang mau protes dan ketawa di dalam dan di luar hati¿%&?

Leave a comment