Pentingnya Cashflow Dibanding Iming-iming Capital Gain

Untuk mendukung kesimpulan betapa pentingnya memperhatikan posisi cashflow kita, maka langsung contoh kasus aja ya, kita meminjam kasus Sub Prime Mortgage Negara Mbah Sam yang mengakibatkan krisis finansial yang bahkan menjadikan perusahaan sekuritas sekelas Lehman Brothers bangkrut.

Krisis tersebut berawal dari kredit perumahan yang macet akibat ‘salah persepsi’ pemberi kredit dan melanggar prinsip kehati-hatian yang mengharapkan return yang besar dari kredit ini. Tapi artikel ini tidak membahas masalah sistem apa yang diterapkan pemberi kredit subprime tsb, melainkan melihat dari sisi komponen yang memberikan return pada produk sejenis KPR itu.

Sebagaimana telah diketahui bahwa penghasilan sebuah bisnis maupun investasi diperoleh dari cashflow dan capital gain. Untuk contoh kasus di atas, krisisnya terjadi akibat gagal bayar, yang dalam produk2 kredit merujuk pada terhentinya aliran dana rutin atau yang istilahnya cicilan rutin perperiode tertentu misal bulanan.

Komponen penghasilan yang terkait dan terimbas dalam hal ini adalah cashflownya. Padahal sebagai bentuk yang likuid, pembayaran cash atau pemasukan rutin inilah yang menjadi penggerak operaslonal sebuah bisnis.

Dari kejadian finansial ini memperlihatkan bahwa terganggunya cashflow bisa fatal dan meluas. Bisnis menjadi kekurangan daya putar cepat yang akhirnya berhenti sama sekali jika tidak ada langkah penyelamatan likuiditas.

Jadi dalam meracik menu bisnis maupun investasi terutama bagi kita para pemula jangan lupa memasukkan bahan atau instrumen yang menghasilkan cashflow di dalamnya, yang bersifat perputaran cepat dengan dukungan sistem yg tetap memegang prinsip prudensial.

Perkuat cashflow, maka capital gain mengikuti.

@@##
@@##
@@##
@@##
@@##

Leave a comment